Selasa, 03 November 2009

IKTERUS NEONATORUM


A. Pengertian

Ikterus adalah disklorasi kulit, mukosa membran dan sclera oleh karena peningkatan kadar bilirubin dalam serum ( > 2 mg/dL ). (Perinatologi)
Ikterus adalah menguningnya sclera, kulit atau jaringan lain akibat penimbunan bilirubun dalam tubuh. ( Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2 )
Ikterus neonatorum adalah pewarnaan kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa pada bayi baru lahir yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah .



Jenis-jenis Ikterus Neonatorum
Ikterus neonatorum sendiri ada 2 jenis yang berbeda tanda, penyebab dan penanganannya. Ke-2 jenis tersebut adalah :
1.Ikterus Fisiologis
2.Ikterus Patologis



Ikterus Fisiologis

Adalah keadaan hiperbilirubin karena faktor fisiologis yang merupakan gejala normal dan sering dialami bayi baru lahir.
Meskipun merupakan gejala fisiologis, orang tua bayi harus tetap waspada karena keadaan fisiologis ini bisa berubah menjadi patologis terutama pada keadaan ikterus yang disebabkan oleh karena penyakit atau infeksi.



Tanda dan Gejala Ikterus Fisiologis
timbul pada hari ke-2 atau ke-3 dan tampak jelas pada hari ke-5 sampai dengan ke-6 dan akan menghilang pada hari ke-7 atau ke-10.
kadar bilirubin serum pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 mg/dl dan pada BBLR tidak lebih dari 10 mg/dl, dan akan menghilang pada hari ke-14.
Bayi tampak biasa, minum baik dan berat badan naik biasa.
Penyebab ikterus neonatorum fisiologis diantaranya adalah organ hati yang belum “matang” dalam memproses bilirubin, kurang protein Y dan Z dan enzim glukoronyl tranferase yang belum cukup jumlahnya.


Ikterus Patologis
Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam. Setiap peningkatan kadar bilirubin serum yang memerlukan fototerapi. Peningkatan kadar bilirubin total serum . 0,5 mg/dL/jam.
Adanya tanda – tanda penyakit yang mendasari pada setiap bayi ( muntah, letargis, malas menetek, penurunan berat badan yang cepat, apnea, takipnea atau suhu yang tidak stabil ).
Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi kurang bulan.


Tanda & gejala ikterus patologi
Timbul kuning pada 24 jam pertama kehidupan
Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih
Tinja berwarna pucat
Kuning sampai lutut dan siku
Serum bilirubin total lebih dari 12,5 mg /dl pada bayi cukup bulan dan lebih dari 10 pada bayi kurang bulan (BBLR)
Peningkatan kadar bilirubin 5 mg % atau lebih dalam 24 jam
Ikterus diserai dengan proses hemolisis ( Inkompatibilitas darah )
Bilirubin direk lebih dari 1 mg/dl atau kenaikan bilirubin serum 1 mg /dl atau 3 mg/dl/hari
Ikterus menetap setelah bayi berumur 10 hari pada bayi cukup bulan dan lebih dari 14 ahri pada bayi kurang bulan ( BBLR )



Penyebab


¢Kurangnya protein Y dan Z ,enzim glukoronil tranferase yang belum cukup jumlahnya ( ikterus fisiologis )
¢Produksi bilirubin yang berlebihan misalnya pada pemecahan darah ( hemolisis ) yang berlebihan pada incompabilitas ( ketidaksesuaian ) darah bayi dengan ibunya
¢Gangguan dalam proses uptake da konjugasi akibat dari gangguan fungsi liver
¢Ganguan proses tranportasi karena kurangnya albumin yang meningkat bilirubin
¢Gangguan ekskresi yang terjadim akibat sumbatan liver karena infeksi atau kerusakan sel liver.


DIAGNOSIS

WHO dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus secara visual, sebagai berikut:
Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup (di siang hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada pencahayaan yang kurang.
Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit dan jaringan subkutan.
Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak kuning.
Perkiraan Klinis Tingkat Keparahan Ikterus


Derajat Ikterus Menurut KRAMER ( 1969 )
Derajat I : Daerah kepala dan leher, perkiraan kadar bilirubin 5,0 mg%.
Derajat II : Sampai badan atas, perkiraan kadar bilirubin 9,0 mg%.
Derajat III : Sampai badan bawah hingga tungkai, bilirubin 11,4 mg%.
Derajat IV : Sampai daerah lengan, kaki bawah lutut, 12,4 mg%.
Derajat V : Sampai daerah telapak tangan dan kaki, 16,0 mg%.




Rencana asuhan
Ikterus Fisiologis

  • Mengajari ibu cara menyinari bayi dengan cahaya matahari pagi biasanaya sekitar jam 7 pagi sampai jam 8 pagi selama 15-30 menit
  • Lakukan asuhan dasar pada bayi
  • Beri minum bayi sesuai kebutuhan dan kalori yang cukup
  • Perhatikan frekwensi BAB
  • Usahakan agar bayi tidak terlalu kepanasan atau kedinginan
  • Memeliahara kebersihan tempat tidur bayi dan lingkungannya
  • Mencegah Mencegah terjadinya infeksi
  • Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI eklusif lebih sering minimal setiap 2 jam
  • Jika bayi tidak dapat menyusu beriakn ASI melalui pipa nasogastrik atau dengan gelas dan sendok
  • Jaga bayi agar tetap hangat
  • Ikterus fisisologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat dirawat jalan dengan nasehat untuk ku njungan ulang setelah tujuh hari .Jika bayi tetap kuning selama 7 hari maka
  • Lakukan penilaian lengkap
  • Lakukan pemeriksaan ulang untuk ikterus tanyakan apakah kencing sehari semalam atau apakah sering buang air besar





Rencana asuhan
Ikterus Patologis

  • Cegah agar gula darah tidak turun
  • Jika anak masih bisa menetek mintalah pada ibu untuk menetekkan anakanya
  • Jika anak tidak bisa menetek lagi tapi masih bisa menelan beri perasan ASI atau susu pengganti, Jika keduanaya tidak memungkinkan beri air gula 30-50 cc sebelum dirujuk
  • Cara membuat air gula.Larutkan 4 sendok teh gula kedalam gelas yang berisi 200 cc air masak
  • Jika anak tidak bisa menelan berikan 50cc air susu ataua ir gula melalaui pipa ansogastrik ,jika tidak rujuk segera
  • Nasehati ibu agar menjaga bayi tetap hangat
  • Sertakan contoh darah ibu jika kuning terjadi pada 2 hari pertama kehidupan
  • Rujuk segera.
  • Setiap ikterik yang muncul pada 24 jam pertama adalah patologis dan membutuhkan pemeriksaan labor lanjut
  • Pada bayi dengan ikterus kramer grade 3 atau lebih perlu dirujuk
  • Perhatikan frekwensi BAK dan BAB
  • Beri terapi sinar untuk bayi yang dirawat di RS dan jemur bayi dibawah sinar matahari pagi pada jam 7-8 selaam 30 menit/.15 menit telentang dan 15 menit telungkup
  • Cegah kontak kdengan keluarga yang sakit dan cegah terjadiny ainfeksi